Friday, November 28, 2008

bismillah..........

Zainab al-Ghazali adalah wanita luar biasa. Seperti Aisha Abd al-Rahman, tokoh asal Mesir ini begitu gigih memperjuangkan persamaan hak kaum perempuan berdasarkan keyakinannya, sesuai doktrin ajaran Islam yang benar.

Dia terlahir di wilayah Al-Bihira, Mesir pada 1917, dan merupakan keturunan dari kalifah kedua Islam, Umar bin Khattab dan Hasan bin Ali bin Abi Thalib.

Ketika masih berusia sangat muda, 10 tahun, Zainab Al-Ghazali telah memperlihatkan kepandaian dan kelancarannya dalam berbicara di depan umum

Saat menginjak usia remaja, Zainab aktif di organisasi Persatuan Kelompok Feminis Mesir yang dibentuk oleh Huda Al-Sharawi tahun 1923. Namun tak lama dia mengundurkan diri dari organisasi itu karena bersebarangan pendapat mengenai perjuangan menuntut kesetaraan.

Dia tidak setuju dengan ide-ide sekular tentang gerakan pembebasan perempuan. Meski demikian, Al-Ghazali tetap menghormati Sharawi dan menyebutnya sebagai seorang wanita yang memiliki komitmen dan keimanan yang baik. Saat usianya 18 tahun (1936), dia mendirikan Asosiasi Wanita Muslim untuk mengorganisasi kegiatan-kegiatan kaum perempuan yang sesuai norma-norma Islam dan ditujukan untuk kepentingan-kepentingan Islam.

Dalam sebuah wawancara tahun 1981, dia mengemukakan bahwa Islam telah memberikan segalanya bagi kaum pria dan wanita. Islam memberikan kebebasan, hak ekonomi, hak politik, hak sosial, maupun hak pribadi kepada kaum Muslimah. Islam memberikan kaum wanita hak-hak tertentu di dalam keluarga yang tidak dimiliki oleh komunitas lain. Para Muslimah harus mempelajari Islam sehingga mereka mengetahui bahwa Islam telah memberikan segalanya kepadanya.

Zainab juga meyakini bahwa Islam tidak pernah melarang kaum wanita untuk beraktivitas di masyarakat, bekerja mencari nafkah, masuk ke dunia politik dan mengungkapkan gagasan-gagasannya. Dia percaya Islam mengizinkan mereka untuk memiliki harta benda, berusaha pada bidang perekonomian atau apapun kegiatan demi menunjang perkembangan masyarakat Muslim. Meski begitu, dia berpendapat bahwa tugas utama seorang wanita adalah menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya dan menjadi istri setiap bagi suaminya. Jangan ada apapun yang menghalangi kaum wanita untuk tidak menjalankan tugas yang satu ini.

Al-Ghazali banyak dipengaruhi oleh pendiri Ihkwanul Muslimin, Syekh Hasan al-Banna. Ia memegang teguh pandangannya bahwa tidak ada konflik antara agama dan politik. Al-Ghazali adalah orang yang lantang mempertahankan syariah dan kerap menghadapi masalah dengan rezim Mesir pada saat itu, Presiden Gamal Abdul Naser. Dia mengalami hidup yang penuh siksaan dalam tahanan rezim itu.

Penjara dan siksaan, tidak pernah mematahkan tekadnya bahkan membuatnya lebih kuat. Zainab Al-Ghazali meninggalkan warisan berupa perjuangan membela Islam dan reputasinya sebagai aktivis perempuan yang tanpa ragu melawan sekularisme dan liberalisme dan menggantikannya dengan nilai-nilai Islam.
dai dan aktivis terkemuka Zainab Al-Ghazali, wafat dalam usia 88 tahun. Dia meninggalkan kenangan tak terlupakan sepanjang aktivitasnya menjalankan dakwah Islam.


(Sumber : Islam Feminis.blogspot)
bismillah..........
SoHiBaTi,, TaHuKaH eNgKaU................???

35 Sebab Diampuninya Dosa
(berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi SAW)

  1. Islam
  2. Bertaqwa Kepada Allah
  3. Mengikuti Rasulullah SAW
  4. Takut kepada Allah
  5. Menjauhi dosa-dosa besar
  6. Beriman kepada Allah dan mengerjakan aml-amal soleh
  7. Beriman dan berjihad dengan harta dan jiwa
  8. Sedekah dan Infak di jalan Allah
  9. Memaafkan dan berlapang dada
  10. menyingkirkan gangguan dari jalan
  11. menyayangi binatang
  12. Tobat
  13. Istighfar
  14. hudud
  15. Sesuatu yang menimpa, seperti sakit atau yang lainnya
  16. Wudhu
  17. Berwudhu dan mengerjakan shalat sunnah sesudahnya
  18. Berjalan kaki untuk melaksankan sholat
  19. Lima shalat wajib
  20. Menunggu shalat setelah melaksanakan shalat
  21. Membaca "Rabbana walakal hamd" di dalam shalaot
  22. Membaca "Amiin" di belakang imam di dalam shalat
  23. Sujud
  24. Shalat jum'at dan mempersiapkan diri untuk melaksanakannya
  25. Menirukan bacaan Mu'adzin dan berdo'a setelahnya
  26. Sedekah dan amar ma'ruf nahi munkar
  27. Puasa Ramadhan
  28. Shalawat tarawih
  29. Melaksanakan Ibadah (shalat malam & ibadah lainnya) pada malam Lailatul Qadar
  30. Haji
  31. Umrah
  32. Duduk di dalam majelis zikir
  33. Mengucapkan "Laa ilaaha illallaah"
  34. Mengucapkan "Subhaanallaah wa bihamd"
  35. Bertasbih
(sumber : 35 Sebab Diampuninya Dosa,, Fatin binti 'Abdul 'Aziz, Penerb: Hasyimi

Friday, November 21, 2008

Rabb..........

jagalah lisanku, jagalah lisanku, jagalah lisanku!
Karena lisanku dapat merusak pribadiku
dan menjauhkanku dari cinta-Mu

Rabb.......
jagalah hatiku, jagalah hatiku!
karena hatiku menuntun lisanku
dan membimbing langkahku

Rabb.......
jagalah fikiranku!
biarkan ia selalu memikirkanMu
agar tak ada kerikil-kerikil lain memenuhinya
agar hati dan lisanku tetap terjaga
karena disanalah tempat
dimana kebaikan dan keburukan berada
maka jangan biarkan keburukan itu berakar
hingga membuat hatiku mati....